Selamat datang di blog saya yang simple ini. Semoga Bermanfaat. Enjoy It!!!!

Sabtu, 09 Juni 2012

Aspek Keperilakuan pada Persyaratan Pelaporan


A.    Syarat-syarat Pelaporan
Intisari dari proses akuntansi adalah komunikasi atas informasi yang memiliki implikasi keuangan atau manajemen. Karena pengumpulan dan pelaporan informasi mengonsumsi sumber daya, biasanya hal tersebut tidak dilakukan secara sukarela kecuali pelapor yakin bahwa hal ini akan mempengaruhi sipenerima untuk berperilaku sebagaimana yang diinginkan oleh pelapor.
Informasi yang dilaporkan adalah bagian yang penting dari proses pengelolaan dan pengendalian organisasi. Tanpa informasi, manajer, kreditor, dan pemilik tidak dapat mengatakan apakah segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana atau apakah tindakan korektif diperlukan. Persyaratan pelaporan dikenakan dan dipaksakan oleh beraneka ragam orang dan organisasi dengan cara yang beraneka rupa.

B.     Bagaimana Persyaratan Pelaporan Mempengaruhi Perilaku
Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku pelapor dalam beberapa cara. Bentuk lain dari pengukuran yang digunakan dalam organisasi, seperti audit dan pengamatan langsung, juga memiliki banyak dampak yang sama terhadap persyaratan pelaporan, selain dampak spesifiknya sendiri.
1.      Antisipasi Penggunaan Informasi
Pengirim menggunakan persyaratan pelaporan itu sendiri, bersama-sama dengan informasi lainnya, untuk mengantisipasi bagaimana penerima akan bereaksi terhadap informasi yang dilaporkan. Karena orang pada umumnya bereaksi dengan cara-cara yang mereka yakin akan mengarah pada hasil yang mereka inginkan, pengirim informasi tersebut mencoba untuk menyimpulkan bagaimana penerima informasi akan menggunakan dan bereaksi terhadap informasi yang disediakan.
Dalam konteks manajemen, pengirim seringkali dianggap bertanggung jawab untuk mengendalikan hal-hal yang juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor lain yang tidak dapat dikendalikan oleh sipengirim.

2.      Prediksi Si Pengirim Mengenai Penggunaan si Pemakai
Kadang kala, seseorang merasa pasti mengenai bagaimana penerima akan menggunakan informasi, sementara pada waktu-waktu lain seseorang tidak merasa mengenai bagaimana informasi tersebut digunakan. Jika setiap orang selalu jelas dan jujur mengenai bagaimana mereka akan menggunakan informasi yang dilaporkan, maka akan terdapat lebih sedikit masalah, tetapi masi tetap ada kemungkinan bahwa informasi tersebut akan kemudian digunakan dalam cara-cara yang tidak dimaksudkan ketika pertama kali informasi tersebut diminta.
Dalam kasus-kasus lain adalah jelas dari respon penerima, atau kurangnya respon penerima, bahwa mereka tidak menggunakan informasi yang dilaporkan seperti yang mereka katakana.
3.      Insentif/Sanksi
Kekuatan dan sifat dari kekuasaan penerima terhadap pengirim adalah penentu yang penting mengenai seberapa besar kemungkinan bahwa sipengirim akan mengubah perilakunya. Semakin besar potensi yang ada bagi sipenerima, untuk memberikan penghargaan atau sanksi kepada sipengirim, semakin hati-hati sipengirim akan bertindak dalam memastikan bahwa informasi yang dilaporkan dapat diterima oleh sipenerima.
4.      Penentuan Waktu
Waktu adalah faktor penting dalam menetukan apakah persyaratan pelaporan akan menyebabkan perubahan dalam perilakupengirim atau tidak. Supaya persyaratan pelaporan dapat menyebabkan pengirim mengubah perilakunya, ia harus mengetahui persyaratan pelaporan tersebut sebelum ia bertindak. Jika persyaratan pelaporan hanya terjadi setelah pengirim telah bertindak, maka tidak ada peluang untuk mengubah perilaku masa lalu
5.      Strategi Respons iterative
Ketika suatu persyaratan pelaporan baru dikenakan, strategi yang paling murah adalah untuk terus berperilaku seperti biasa, melaporkan sejujurnya perilaku tersebut, dan menunggu reson dari penerima. Jika tidak ada respon, maka strategi tersebut dapat diteruskan.
6.      Pengaruh Perhatian
Dampak mengarahkan perhatian dapat dianggap sebagai dampak dari pencatatandan bukannya dampak dari pelaporan informasikarena dampak tersebut timbul dari kepentingan pengirim itu sendiri dan tidak bergantung pada informassi yang dilaporkan kepada siapapun. Tetapi, dampak tersebut dipertimbangkan karena dapat terjadi sebagai respon terhadap persyaratan pelaporan dari luar, meskipun hal tersebut juga dapat terjadi tanpa adanya persyaratan tersebut.

C.    Dampak dari Persyaratan Pelaporan
Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku disemua bidang seperti :
1.      Akuntansi Keuangan
Badan-badan yang berwenang dalam akuntansi keuangan di Amerika Serikat, termasuk Securities Exchange Commission (SEC), Financial Accounting Standards Board (FASB), dan Financial Executive Research Foundation (FERF), telah mengakui dampak potensial yang dimiliki oleh persyaratan pelaporan terhadap perilaku korporat. FASB dan FERF baru-baru ini mulai mendorong dan mendukung investigasi mengenai dampak semacam itu dan mempertimbangkannya secara eksplisit dalam proses penetapan standar.
2.      Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan keperilakuan merupakan bidang yang relative masi belum di eksplorasi. Tetapi, bidang tersebut tentu saja merupakan bidang yang sensitive dalam kaitannya dengan persyaratan pelaporan. Beberapa orang bahkan percaya bahwa persyaratan pelaporan pajak yang sekarang melanggar hak konstitusional. Umumnya dipandang bahwa persyaratan pelaporan pajak adalah rumit dan sulit bagi banyak pembayar pajak.
3.      Akuntansi Sosial
Hanya seditkit saja yang diketahui mengenai dampak dari akuntansi sosial terhadap pengirim informasi. Masih terdapat relative sedikit akuntansi sosial bagi public, dan kebanyak riset mengenai hal itu berkaitan dengan dampak terhadap penerima dari informasi yang dilaporkan. Karena akuntansi sosial eksternal masih bersifat sukarela, maka tidak terdapat dampak apapun terhadap pelaporan secara sukarela.
4.      Akuntansi Manajemen
Manajemen dapat memberlakukan persyaratan pelaporan internal apapun yang diinginkannya kepada bawahan. Pos0pos yang dilaporkan secara internal dapat bersifat keuangan, operasional, sosial, atau suatu kombinasi.



D.    Penilaian Dampak Terhadap Pengirim Informasi
Terdapat banyak cara untuk menilai dampak dari persyaratan pelaporan terhadap pengirim informasi. Yang paling tersedia adalah pengambilan keputusan deduktif, yang melibatkan pemikiran secara hati-hati mengenai bagaimana persyaratan pelaporan akan berinterasksi dengan kekuatan-kekuatan motivasional lainnya guna membentuk perilaku manajer. Teknik ini sebaiknya selalu digunakan sebelum memberlakukan suatu persyaratan pelaporan.
Metode lain adalah dengan menanyakan kepada para pelapor mengenai perilaku mereka. Suatu cara formal untuk melakukan hal ini adalah dengan survey, yang dapat terdiri atas pertanyaan-pertanyaan sempit dengan kemungkinan tanggapan yang ditentukan atau atas pertanyaan-pertanyaan sempit dengan kemungkinan jawaban yang terbuka atau atas gabungan dari keduanya.

Sumber : 
Ikhsan, Arfan, dan Muhammad Ishak, 2005, "Akuntansi Keperilakuan," Jakarta : Salemba Empat.

Aspek Keperilakuan pada Pengakumulasian dan Pengendalian Biaya


Sistem Biaya Tradisional Vs Biaya Standar
-          Tujuan dan Penggunaan Sistem Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya mengidentifikasikan, menguantifikasikan, mengakumulasikan, dan melaporkan berbagai elemen biaya yang berkaitan dengan produksi barang atau penyerahan jasa. Akuntansi biaya memiliki dua tujuan. Melalui akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan laba, akuntansi biaya melayani kebutuhan pengguna eksternal. Dengan menyediakan manajemen dengan informasi biaya yang tepat waktu dan relevan, akuntansi biaya membantu dalam perencanaan, pengendalian, dan evaluasi aktivitas operasional harian dan orang yang bertanggung jawab untuk itu. Data biaya juga memainkan peranan dalam analisis dan penilaian profitabilitas relatif atau tingkat diinginkannya suatu alternatif keputusan.

-           System biaya tradisional (historis)
Istilah tradisional (historis) mengacu pada sistem biaya yang membatasi input pada biaya historis dan mengusahakan penyerapan penuh atas biaya tetap dan variabel oleh unit produk atau jasa. Sistem biaya tradisional atau historis terutama fokus pada identifikasi dan akumulasi biaya per unit produk atau jasa. Sistem tersebut digunakan untuk menghitung nilai persediaan dan data biaya harga pokok penjualan atau jasa yang diberikan untuk pelaporan keuangan eksternal. Sistem biaya tradisional tidaklah sesuai untuk pengendalian manajemen yang efektif karena akumulasi dta biaya historis semata-mata tanpa perbandingan dengan sasaran biaya yang telah ditentukan sebelumnya tidaklah sesuai dengan konsep pengendalian kontemporer.
Salah satu kelemahan utama dari sistem biaya tradisional adalah bahwa persyaratan akuntansi keuangan menuntut agar biaya per unit produk atau jasa memperhitungkan semua biaya; baik yang dapat ditelusuri ke suatu produk atau jasa maupun yang terjadi untuk satu periode waktu tertentu atau untuk lebih dari satu objek biaya.
Kelemahan lainnya yang berkaitan dengan penggunaan sistem biaya tradisional untuk tujuan pengendalian adalah bahwa satu-satunya dasar untuk pengendalian adalah perbandingan kinerja saat ini dengan kinerja dari periode sebelumnya.
Semakin jelas, bahwa informasi yang diberikan oleh sistem biaya tradisional adalah tidak sesuai dengan tujuan pengendalian modern. Sistem tersebut juga memberikan sedikit informasi yang bermanfaat untuk perencanaan dan pengambilan keputusan manajerial. Kelemahannya yang terbesar adalah sistem tersebut berbahaya karena mendorong respons yang tidak diinginkan dan dsetruktif ketika digunakan dalam mengevaluasi kinerja dari individu yang diberikan tugas untuk melaksanakan berbagai aktivitas dalam batasan anggaran tersebut.

-          System Biaya Standar
Ruang Lingkup
Sistem biaya standar mencerminkan pencampuran yang potensial efektif dari akuntansi dengan konsep pengendalian dari teori organisasi modern. Biaya standar adalah sasaran biaya per unit produk atau jasa yang ditentukan sebelumnya secara alamiah, yang dikembangkan melalui studi teknik dan akuntansi. Aspek pengendalian yang melekat dari perhitungan biaya standar adalah kapabilitasnya untuk membandingkan, sebagai bagian dari arus data reguler, kinerja aktual dengan standar yang ditentukan sebelumnya dan untuk menyoroti varians (menguntungkan atau tidak menguntungkan) antara kedua tingkat biaya tersebut. Untuk menghasilkan manfaat pengendalian yang optimal dan untuk mempertahankan relevansi, biaya standar harus diperbaharui secar kontinu.

Kompatibilitas Dengan Konsep Teori Organisasi Modern
Dalam mengembangkan kerangka kerja untuk system biaya standar yang sesuai dengan konsep teori organisasi modern, langkah- langkah pengendalian berikut ini,
1.      Penetapan tujuan organisasi
2.      Penentuan pusat pertanggung jawaban yang sesuai dan penugasan fungsi kepada masing – masing.
3.      Pengisian staf dari pusat pertanggung jawaban dengan individu – indivitu yang memiliki kempuan, motivasi, dan pengetahuan yang mencakupi untuk melakukan fungsinya.
4.      Penciptaan jalur komunikasi antara pusat pertanggung jawaban dan unti organisasi lainnya serta, dimana perlu, lingkungan eksternal
5.      Pengembangan prosedur yang memastikan bahwa informasi yang mencangkupi, relevan, dan tepat waktu sepanjang jalur komunikasi.
6.      Desain dan implementasi mekanisme pengendalian yang mungukur dan mengevaluasi kinerja dalam hal tujuan organisasi dan memberikan umpan balik mengenal penyesuaian yang diperlukan dalam tujuan dan atau kinerja.
System  biaya standar dirancang untuk berfungsi secara simulatan sebagai suatu sumber informasi. Jalur komunikasi, dan alat pengendalian serta evalusi kinerja.

-          Perhitungan Biaya Langsung Atau Variable
a)      Filosofi Yang Mendasari
Semua metode akuntansi biaya tradisional, sesuai dengan konsep biaya tersebut, membebankan unit produk atau jasa dengan baiya penuh. Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung dibebankan langsung ke unti produk atau jasa, sementara overhead tetap dan variable pada kebanyakan kasus diserap berdasarkan estimasi tarif yang didasarkan pada volume yang telah ditentukan sebelumnya.
Perhitungan biaya langsung atau biaya variable membedakan antara baiay produksi (bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, an bagian variable dari overhead) dengan biaya untuk siap menghasilkan(overhead tetap atau biaya periode) hanya biaya yang ditibulkan oleh produksi atau penyerahan jasa sekarang  saja yang diklasifikasikan sebagai biaya per unit produk atau jasa dan dikapitalisasi sampai barang – barang tersebut terjual atau jasanya diserahkan.
Pendukung perhitungan biaya langsaung mempertimbangkan pembagian oberhead berdasrakan struktur biayanya sebagai kebutuhan dasar untuk pengendalian biaya yang efektif serta pengambilan keputusan yang berarti.
Dorongan keperilakuan konsep, prinsip, dan praktik akuntansi mempengaruhi pengukuran kinerja menajerial dan. Konsekuensinya, keputusan manajemen.
Hawkins menyatakan bahwa konsep, prinsip, dan praktik akuntansi adalah bagus secara keperilakuan maupun teknis jika konsep, prinsip, atau praktik tersebut :
1.      Menghambat manajer dari pengambilan berbagai tindakan operasi yang tidak menguntungkan guna membenarkan adopsi atas suatu alternative akuntansi
2.      Menghambat adopsi atas praktik akuntansi oleh perusahaan yang hanya menciptakan ilusi kinerja.


b)      Pengendalian Biaya
Membagi biaya ke dalam komponen variable dan tetap memberikan dasar yang lebih baik untuk pengendalian biaya.
Biaya teknik meliputi biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead variabel
Biaya tetap yang dikomitmenkan atau biaya kapasitas adalah seluruh baiay organisasi dan pabrik yang terus terjadi dan yang tidak dapat dikurangi tanpa merugikan kompetensi organisasi untuk memenuhi tujuan jangka panjang.
Biaya diskresioner yang muncul dari keputusan periodic yang tidak memiliki hubungan optimum yang dapat ditunjukkan antara input dan output
c)      Pengambilan Keputusan
Pengetahuan akan biaya diferensial atau biaya variabel serta margin kontirbusi akan mempengaruhi perilaku manajer dan mengarahkan mereka pada pengambilan keputusan yang lebih baik. Beberapa situasi pengambulan keputusan yang umum akan dijelaskan berikut ini.
·         Keputusan bauran produk
keputusan mengenai bauran produk, manajer penjualan yang mengetahui margin kontribusi dari produk – produknya akan jauh lebih mampu untuk memutuskan produk mana yang akan didorong dan mana yang harus dikurangi atau ditolerir hanya karena penjualannya menguntungkan produk lain.
·         Penentuan harga produk baru
Produk baru umumnya diterima dipasar stelah diuji coba secara ekstensif oleh perusahaan yang memiliki reputasi dal;am industry tersebut.
·         Penghapusan produk
Margin kontribusi akan membantu manajemen dalam menentukan apakah akan menghentikan suatau produk atau hanya berhenti menjualnnya dipasar tertentu.
·         Pesanan khusus
Dalam pemesanan khusus terdapat dua jenis situasi pemesanan khusus. Situasi tersebut dapat melibatkan akomodasi untuk pelanggan istimewa atau persyaratan khusus untuk ukuran. Metode pengiriman, atau pengepakan.

·         Kampanye iklan dan promosi
Untuk meningkatkan  volume penjualan saat ini, perusahaan dapat meluncurkan kampaye ikalan dan promosi khusus. Semakin tinggi margin kontribusi dari produk yang dipromosikan atau diiklankan, maka semakin bersar manfaat bersih potensialnya , semakin rendah margin kontribusinya, maka semakin banyak tambahan unit yang harus dijual menutupi tambahan biaya.
·         Keputusan mengurangi biaya
Pengetahuan ini akan mendorong manajemen untuk sangat waspada terhadap biaya dan juga memperkenalkan alat dan prosedur untuk menghemat biaya.

Aspek Keperilakuan Dari Langkah Akuntansi Biaya Yang Dipilih
·         Penetapan standar
Elemen yang paling berpengaruh dalam menetukan keberhasilan atau kegagaln system biaya adalah standar yang digunakan sebagai kriteria kinerja . standar memiliki fungsi ganda yaitu berfungsi sebagai tujuan untuk memotivasi pengendalian biaya dan sebagai alat evaluasi kinerja.
·         Partisipasi dalam penetapan standar
Dalam salah satu studi empiris mereka, mereka menggunakan teori disonansi kognitif untuk mendapatkan lebih banyak wawasan mengenai kenapa partisipasi lebih efektif dalam penetapan standar kinerja.
Dalam konteks penetapan standar, teori ini mengimplikasikan bahwa jika manajemen menginginkan komitmen yang pasti terhadap standar  maka individu yang dikendalikan harus memiliki pilihan.
·         Standar yang ketat vs standar yang longgar
Untuk berfungsi sebagai alat motivasi, standar yang digunakan haruslah tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar. Standar yang ketat akan lebih sering tidak tercapai  daripada dipenuhi. Variasi yang dihasilkan mungkin tidak secara adil berhubungan dengan kinerja yang buruk dan tidak diidentifikasikan sebagai sesuatu yang disebabkan oleh standar yang ketat. Standar yang ketat berguna bagi mandor atau manajer saja yang akan termotivasi oleh kebutuhan akan prestasi yang luar biasa. Sementara itu, standar yang longgar tidak memberikan manfaat motivasional apapun karena standar begitu mudah dicapai, sehingga mandor dan manajer mengabaikan standar tersebut karena dianggap tidak berarti.
Tingkat keketatan yang diharapkan haruslah dievaluasi dalam setiap situasi berdasarkan jenis proses produksi, produkatau  jasa yang akan diserahkan, dan kepribadian dari orang-orang yang terlibat didalamnya. Tanpa memperdulikan partisipasi dan keketatanny, setelah standar ditetapkan , maka standar itu harus diperbarui sehingga dapat mempertahankan relevansinya.
·         Penyerapan overhead
Bidang lain yang penuh dengan dorongan disfungsional adalah penyerapan overhead. Praktik umum untuk membebankan overhead manufaktur tetap dan variabel ke produk pada tarif estimasi yang didasarkan pada tingkat kapasitas yang telah ditentukan sebelumnya. Ketika dasar yang digunakan  untuk penyerapan berbeda dengan yang telah ditentukan sebelumnya, maka varians yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah akan terjadi.
·         Alokasi biaya tidak langsung
Dalam riset yang didukung oleh national association accountans menentukan bahwa perusahaan responden membedakan dengan dengan tegas dua jenis biaya tak langsung biaya jasa koporat dan biaya administrative koporat.
Literatur mengenai alokasi biaya tidak langsung kebanyakan berhubungan dengan aspek perhitungan alokasi. Literatur tersebut benar-benar mengabaikan sensitivitas keperilakuan yang merupakan komponen terbesar ketika digunakan sebagai evaluasi  kinerja dan pengambilan keputusan. Satu-satunya rekomendasi yang ditawarkan oleh peneliti dan pendidik adalah bahwa perusahaan harus menghindari untuk membebankan kepada pusat pertanggungjawaban biaya terhadap mana pusat pertanggungjawaban tersebut tidak memiliki baik langsung maupun tidak langsung.

Analisis Varians
Unsur utama dari pengendalian biaya adalah perbandingan secara periodik antara biaya aktual dengan sasaran biaya yang sudah ditentukan sebelumnya, baik dalam bentuk anggaran maupun standar. Perbandingan tersebut juga akan menghasilkan sejumlah varians karena mustahil bahwa biaya aktual yang terjadi akan setara dengan standar atau anggaran dari elemen operasional yang dikendalikan. Varians tersebut dapat merupakan hasil dari berbagai penyebab, beberapa diantaranya dapat dijelaskan dan dikendalikan, sementara yang lain tidak dapat dijelaskan maupun dikendalikan.

-          Keputusan Investigasi Varians  
Keputusan manajemen semata- mata bergantung pada penilaiannya atas signifikan diskrepansi yang diamati. Varians ini memiliki signifikan pengendalian hanya jika varians berasal dari penyebab yang dapat ditentukan atau, dengan kata lain, tidak bersifat acak dan rentan terhadap tindakan perbaikan. Kerumitan permasalahan yang sebenarnya terletak pada fakta bahwa tanpa investigasi, manajemen  tidak memiliki  dasar untuk menentukan apakah varians tertentu ditimbulkan dari penyalahgunaan yang dapat diidentifikasi dan dikendalikan , atau apakah varians tersebut bersifat acak atau tidak dapat dikendalikan.
-          Aspek Keperilakuan
Komponen khusus dari kebijakan pengendalian yang dapat mempengaruhi respon manusia adalah faktor- factor seperti batas yang ditetapkan oleh manajemen, jenis hasil umpan balik, keketatan pemaksaan, dan penghargaan serta sanksi yang terkait dengan kebijakan pengendalian.
·         Batas pengendalian  
Batas ini menentukan seberapa mudah atau sulit bagi seseorang yang dikendalikan untuk berkinerja dalam kisaran yang dapat diterima dan berapa banyak ruang mereka memiliki untuk gagal sekali waktu.
·         Hasil umpan balik
Umpan balik yang positif akan memberitahukan mereka bahwa mereka ada jalur yang tepat dan akan memotivasi mereka untuk mengulangi usaha yang sama. Umpan balik yang negatif  tidak akan secra otomatis mendorong mereka untuk melakukan usaha yang lebih besar, tetapi hal tersebut dapat secara perlahan – lahan menurunkan tingkat sapirasi mereka dan mengikis tingkat usaha serta kinerja mereka.
·         Keketatan pemaksaan
Pemaksaan yang ketat atas kebijakan pengendalian akan menimbulkan tekanan dalam diri individu yang dikendalikan namun pemaksaan yang longgar akan menurunkan motivasi individu untuk berjuang bagi pencapaian tujuan.
·         Struktur penghargaan
Orang atau kelompok akan memodifikasi perilaku mereka yang tidak diinginkan dan mengulangi perilaku yang diinginkan ketika mereka memandang bahwa perubahan atau pengulangan perilaku tersebut disertai dengan penghargaan intrinsik  maupun ekstrinsik.
Efek umpan balik psikologi antara berbagai factor dari kebijakan pengendalian dengan masa depan.maka kebijakan pengendalian yang ideal harus dibuat khusus dan bervariasi dari situasi ke situasi.