Pentingnya Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah sebuah
subjek yang sangat menarik saat kit mendekati abad ke-21. Radio dan Televisi
menyajikan cerita-cerita yang dramatis tentang pertumbuhan dan penurunan
perusahaan-perusahaan, pengambilalihan perusahaan, dan berbagai jenis
restrukturasi perusahaan. Untuk dapat memahami perkembangan ini dan untuk ikut
serta didalamnya secara efektif diperlukan pengetahuan mengenai prinsip
keuangan.
Pentingnya prinsip keuangan ini
digaris bawahi dengan adanya perkembangan dramatis yang terjadi dalam pasar
keuangan.
2. Fungsi Keuangan
Tugas pokok manajer keuangan
berkaitan dengan keputusan investasi dan perhitungan biaya. Dalam menjalankan
fungsinya, manajer keuangan berkaitan langsung dengan keputusan pokok
perusahaan yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan itu sendiri.
Fungsi keuangan dalam organisasi
biasanya dipisahkan menjadi dua jabatan, yaitu bendahara dan administrasi
pembukuan atau akuntansi (kontroler).
3. Definisi Pengendalian Keuangan
a.
Umpan Balik Mekanikal vs Respon Perilaku
Definisi pengendalian telah
didasarkan pada konsep “kepercayaan” dan “kemungkinan”. Para manajer
membutuhkan suatu keyakinan tentang cara dunia mereka bekerja dan dampak-dampak
yang mereka harapkan dari suatu inisiatif dipilih. Bagaimanapun, para manajer
secara khusus memiliki peluang untuk dapat mendeteksi hasil-hasil keperilakuan.
b. Perluasan
Konsep-konsep Tradisional
Konsep-konsep pengendalian
tradisional dalam akuntansi sering kali berarti bahwa hasil dari informasi
akuntansi adalah langkah akhir dari peran akuntan. Dalam pendekatan perilaku,
menghasilkan informasi bukanlah akhir dari keterlibatan akuntan, sehingga
informasi dapat dipandang sebagai suatu intermediasi dari langkah akhir.
Tujuan pengendalian didasari oleh
keinginan untuk memilih suatu inisiatif yang akan mengubah kemungkinan
pencapaian hasil keperilakuan yang diharapkan.
4. Pengendalian Terpadu
a.
Perencanaan
Proses perencanaan dalam organisasi
juga ditandai dengan istilah perilaku penetapan tujuan. Aspek-aspek terpenting
dari proses penetapan tujuan adalah mengenai dasar dari organisasi dan
komunikasi. Proses perencanaan akan memunculkan pertanyaan-pertanyaan
pengendalian seperti: Bagaimana divisi-divisi diidentifikasikan? Apa yang
digunakan untuk menyusun pertanggung jawaban? Bagaimana departemen-departemen
akan diinstruksikan dan akuntansi apa yang akan digunakan untuk
masalah-masalah transfer atau transaksi antar departemen.
b. Umpan
Balik
Umpan balik dalam organisasi berasal
dari sumber formal dan informal yang disusun dari komunikasi nonverbal.
Komunikasi tersebut secara rutin dihasilkan dari statistic yang ditabulasikan
sebagai dasar untuk evaluasi penyusunan. Evaluasi ini akan mempengaruhi distribusi
kompensasi, pemberian sanksi, dan perubahan atas proses perencanaan serta
operasi sebagai akibat dari umpan balik.
c.
Interaksi Pengendalian
Saling keterkaitan diantara
sub-sistem pengendalianjuga memegang peranan penting atas hasil yang kurang
memuaskan. Logikanya, perencanaan lebih dahulu ada dibandingkan dengan operasi
dan ukuran umpan balik berasal dari rencana-rencana operasi serta tujuan-tujuan
yang ditetapkan.
Hal yang berbeda juga dapat terjadi
antara perencanaan dan umpan balik. Proses perencanaan dapat dipengaruhi secara
mendalam oleh dampak-dampak umpan balik.
5. Faktor-faktor Kontekstual
Proses dalam mengidentifikasikan
faktor-faktor kontekstual yang penting merupakan subjek tertinggi dan sangat
temporer, seperti apakah pendapat seseorang manajer lebih penting dibandingkan
dengan pendapat manajer lain? Semua daftar dari faktor-faktor kontekstual
kritis merupakan subjek untuk melakukan perbaikan secara keseluruhan.
a.
Ukuran
Ukuran dapat dipandang sebagai suatu
peluan dan suatu hambatan. Ukuran dipandang sebagai peluang jika berfungsi
sebagai pemberi manfaat ekonomidan buka sebagai strategi pengendalian. Ukuran
dapat menjadi suatu hambatan jika pertumbuhan ekonomi menyebabkan terjadinya
eliminasi tehadap strategi pengendalian.
b. Stabilitas
Lingkungan
Desain pengendalian dalam lingkungan
yang stabil dapat berbeda dari desain pengendalian dalam lingkungan yang selalu
berubah. Stabilitas dalam lingkungan eksogen dapat dinilai dari gerakan yang
secara eksternal menghasilkan produk-produk yang memerlukan satu tanggapan.
c.
Motif Keuangan
Keberadaan dari motif keuangan
tentunya bukanlah penghalang untuk menggunakan ukuran-ukuran penilaian
akuntansi terhadap produktivitas. Pada sisi lain, jelas bahwa system pengendalian
dan didasarkan pada motif dan ukuran-ukuran profitabilitas sering kali tidak
dapat diterjemahkan secara langsung pada konteks nirlaba (nonprofit).
Ukuran-ukuran laba adalah penting dan meskipun sulit dapat menjadi indicator
dari keberhasilan.
d. Faktor-faktor
Proses
Suatu faktor proses penting dalam
pegendalian biaya-biaya yang tidak dapat dihindari dan biaya-biaya untuk
melakukan rekayasa adalah biaya variable. Strategi pengendalian biaya untuk
proses strategi biaya variable sering kali berbeda dalam hal substansi dengan
startegi pengendalian biaya yang disesuaikan, seperti aplikasi biaya tetap.
6. Pertimbangan-pertimbangan Rancangan
a.
Antisipasi terhadap Konsekuensi Logis
Antisipasi terhadap konsekuensi
logis merupakan komponen-komponen inti dalam mendesain pengendalian. Kondisi
ini merupakan hal yang penting bagi seorang manajer keuangan yang terbiasa
untuk membuat pertimbangan berdasarkan pada apakah hasil itu adalah baik atau
buruk.
b. Relevansi
dengan Teori Agensi
Teori agensi menyangkut persoalan
“biaya” dimana suati pendelegasian dengan asumsi keputusan-keputusan tertentu
bersifat tidak jelas atau dipengaruhi secara bersama-sama agar menjadi tidak
nyata.
c.
Pengelolaan Perubahan
Pengelolaan perubahan adalah sesuat
yang penting dalam menentukan rancangan-rancangan pengendalian. Para manajer
melaksanakan pengendalian untuk mencapai tujuan-tujuan yang sering kali
dihadapkan pada satu atau lebih dilemma bisnis.
7. Pengendalian dalam Era Pemberdayaan
Untuk melindungi perusahaannya, para
manajer senior didorong untuk mendefinisikan ulang bagaimana mereka
melaksanakan tugas-tugas mereka dan bagaimana mereka yakin bahwa bawahan dengan
bakat kewirausahaan tidak membahayakan kelangsungan hidup perusahaan.
a.
System Pengendalian Diagnostik
Salah satu tujuan utama system
pengendalian diagnostic adalah bertujuan untuk menghilangkan beban manajer
terhadap pengawasan yang konstan. Sekali tujuan ditetapkan, penghargaan akan
didasarkan pada tujuan tersebut.
b. System
Kepercayaan
Perusahaan menggunakan system
kepercayaan selama bertahun-tahun dalam upayanya untuk menegaskan nilai-nilai
dan arah yang diinginkan oleh para manajer yang diterapkan oleh karyawannya.
c.
System Batasan
System ini didasarkan pada prinsip
manajemen yang sederhana namun mendasar, yang dapat disebut sebagai kekuatan
pemikiran negative.
d. System
Pengendalian Interaktif
System pengendalian interaktif
merupakan system informasi formal yang digunakan oleh para manajer untuk
melibatkan diri secara terus menerus dan secara personal dalam keputusan
bawahan.
e.
Penyeimbangan Pemberdayaan dan Pengendalian
Para manajer senior yang mengatur
arah dan strategi perusahaan secara keseluruhan memastikan bahwa mereka
memiliki cukup pengendalian atas operasinya yang luas dengan menggunakan
seluruh unsur pengendalian. Untuk mengkomunikasikan nilai inti, mereka
mengandalkan system kepercayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar