Penyusunan anggaran adalah suatu
tugas yang bersifat teknis. Kata-kata seperti keuangan, angka, dan estimasi
muncul ketika seseorang berpikir mengenai “anggaran”. Tetapi dibalik seluruh
citra teknis yang berkaitan dengan anggaran, terdapat manusia. Manusialah yang
menyusun anggaran dan manusia juga yang harus hidup dengan anggaran tersebut.
Anggaran memiliki dampak langsung
terhadap perilaku manusia. Anggaran menjelaskan kepada orang-orang mengenai apa
yang diharapkan dari mereka dan kapan hal tersebut harus sudah dilakukan.
Anggaran menetapkan batasan terhadap pada apa yang dapat dibeli dan berapa
banyak yang dapat dibelanjakan. Anggaran membatasi tindakan manajemen. Anggaran
merupakan alasan mengapa kinerja manajer di pantau secara kontinu dan standar
terhadap mana hasil kineja dibandingkan. Orang-orang tekanan dari anggaran yang
ketat, kegelisahan dari laporan kinerja yang buruk, dan kegembiraan atau rasa
lega karena “memenuhi” anggaran.
A. Berbagai
Fungsi dari Perencanaan Laba dan Anggaran
Ada beberapa fungsi anggaran, yaitu :
1. Anggaran merupakan hasil akhir dari
proses perencanaan perusahaan. Sebagai hasil negoisasi antar anggota organisasi
yang dominan, anggaran memcerminkan konsensus organisasional mengenai tujuan
operasi untuk masa depan.
2. Anggaran merupakan cetak biru
perusahaan untuk bertindak, yang mencerminkan prioritas manajemen dalam alokasi
sumber daya organisasi.
3. Anggaran bertindak sebagai suatu
alat komunikasi internal yang menghubungkan beragam departemen atau divisi
organisasi antara yang satu dengan yang lainnya.
4. Dengan menetapkan tujuan dalam
criteria kinerja yang dapat diukur, anggaran berfungsi sebagai standar terhadap
mana hasil operasi actual dapat dibandingkan.
5. Anggaran berfungsi sebagai alat
pengendalian yang memungkinkan manajemen untuk menemukan bidang-bidang yang
menjadi kekuatan atau kelemahan perusahaan.
6. Anggaran mencoba untuk memengaruhi
dan memotivasi baik manajer maupun karyawan untuk terus bertindak dengan cara
yang konsisten dengan operasi yang efektif dan efisien serta selaras dengan
tujuan organisasi.
B. Pandangan
Perilaku terhadap Proses Penyusunan Anggaran
Ada 3 tahap utama dalam proses penyusunan anggaran, yaitu :
1. Penetapan
Tujuan
Tujuan
realistis yang ditetapkan melalui partisipasi yang berarti akan mempengaruhi
tingkat aspirasi manajer dan karyawan secara menguntungkan.
2. Implementasi
Pada tahap
implementasi, rencana formal tersebut digunakan untuk mongomunikasikan tujuan
dan strategi organisasi, serta memotivasi orang secara positif dalam
organisasi.
3. Pengendalian
dan Evaluasi Kerja
Setelah
anggaran di implementasikan, maka anggaran tersebut berfungsi sebagai elemen
kkunci dalam system pengendalian.
C. Konsekuensi
Disfungsional dari Proses Penyusunan Anggaran
Berbagai fungsi anggaran seperti penetapan suatu tujuan,
pengendalian, dan mekanisme evaluasi kerja dapat memicu berbagai konsekuensi
disfungsional, seperti :
1) Rasa
Tidak Percaya
Alasan dari rasa tidak percaya ini didasarkan pada keyakinan
penyedia bahwa :
a) Anggaran cenderung untuk terlalu
menyederhanakan atau mendistorsi situasi “riil”.
b) Anggaran mencerminkan
variable-variabel kualitatif.
c) Anggaran hanya mengonfirmasikan apa
yang telah diketahui oleh penyelia.
d) Anggaran sering kali terjadi untuk memanipulasi penyelia.
e) Laporan anggaran menekankan pada
hasil, bukan alasan.
f) Anggaran cenderung untuk menekan pada kegagalan.
2) Resistensi
Salah satu alasannya adalah bahwa
anggaran menandai dan dan membawa perubahan, sehingga merupakam suatu ancaman
terhadap status quo.
3) Konflik
Internal
Gejala-gejala umum dari konflik ini
adalah ketidakmampuan untuk mencapai kerja sama antar pribadi dan antar
kelompok selama proses penyusunan anggaran.
4) Efek
Samping Lain yang Tidak Diinginkan
Efek samping lain yang tidak
diinginkan yang dapat berkembang adalah penekanan yang berlebihan pada kinerja
departemental dan kurang menekankan pada kinerja organisasi secara keseluruhan.
D. Relevansi
Konsep Ilmu Keperilakuan dalam Lingkungan Perencanaan
a) Dampak
dari Lingkungan Perencanaan
Ukuran dan struktur, gaya
kepemimpinan, jenis system pengendalian, dan stabilitas lingkungan dari suatu
organisasi merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja dimana
perencanaan terjadi.
b) Ukuran
dan Struktur Organisasi
Ukuran organisasi dipandang seagai
jumlah karyawan, nilai dolar dari pabrik fisik, volume penjualan, jumlah kantor
cabang, atau ukuran kuantitatif lainnya yang membedakan organisasi.
c) Gaya
Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan ini terutama
efisien dalam kasus perbedaan bahasa atau budaya. Tetapi, gaya kepemimpinan ini
tidak mendorong partisiasi dan dapat menimbulkan tekanan anggaran yang
berlebihan, kegelisahan, dan rusaknya motivasi.
d) Stabilitas
Lingkungan Sosial
Lingkungan yang stabil mengenakan
resiko yang terbatas dan memungkinkan proses penetapan tujuan menjadi
demokratis dan partisipatif.
E. Konsep-konsep
Keperilakuan yang Relevan dalam Proses Penyusunan Anggaran
a.
Tahap Penetapan Tujuan
Adalah penting untuk diingat bahwa
orang-orang didalam organisasi bertanggung jawab untuk menentukan sasaran dan
menetapkan tujuan. Orang-orang dalam organisasi juga bertanggung jawab atas
pencapaian sasaran dan tujuan tersebut.
b. Keselarasan
Tujuan
Keselarasan tujuan atau
kompatibilitas akan terjadi ketika individu memandang bahwa kebutuhan
pribadinya dapat dipenuhi dengan mencapai tujuan organisasi.
c.
Partisipasi
Partisipasi adalah suatu “proses
pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih pihak dimana keputusan
tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap mereka yang membuatnya”.
d. Manfaat
Partisipasi
Salah satu manfaat dari partisipasi
yang berhasil adalah bahwa partisipasi menjadi terlibat secara emosi dan bukan
hanya secara tugas dalam pekerjaan mereka.
e.
Batasan dan Permasalahan Partisipasi
Jika suatu perusahaan tidak mampu
untuk secara efektif menggunakan partisipasi yang sesungguhnya, maka adalah
lebih bijaksana untuk mengikuti praktik penyusunan anggaran otoriter dan dengan
jujur mengakuinya.
f.
Tahap Implementasi
Untuk membat anggaran bekerja, semua
karyawan harus belajar untuk melihatnya sebagai wahana positif untuk tindakan
organisasi dan sebagai perbaikan dan bukan sebagai beban atau senjata manajemen.
g. Pengomunikasian
Anggaran
Kontroler atau direktur perencanaan
bertanggung jawab untuk mengimplementasikan anggaran.
h. Kerja
Sama dan Koordinasi
Implementasi anggaran yang berhasil
membutuhkan kerja sama dari orang-orang dengan beraneka ragam keterampilan dan
bakat. Setiap dimensi rencan tersebut harus dijelaskan dengan hati-hati.
i.
Tahap Pengendalian dan Evaluasi Kerja
Dalam tahap pengendalian dan
evaluasi kinerja, kinerja actual dibandingkan dengan standar yang dianggarkan
guna menentukan bidang-bidang permasalahan dalam organisasi tersebut dan
menyarankan tindakan yang sesuai untuk memperbaiki kinerja yang dibawah
standar.
j.
Laporan-laporan Kinerja
Untuk mempertahankan kendali atas
biaya dan untuk menjaga agar karyawan termotivasi kearah pencaaian sasaran,
laporan kinerja sebaiknya disusun dan didistribusikan paling tidak secara
bulanan.
Kurangnya umpan balik kinerja
mencegah orang mengetahui tingkat pencapaian nyata dan dapat merugikan tingkat
aspirasi mereka berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar